Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Sebuah Kesalahan Jika Anda Berolahraga Menggunakan Jaket, Berikut Penjelsannya

Jakarta - Salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang dalam berolahraga adalah memakai jaket. Hal ini biasanya dilakukan untuk menambah jumlah keringat yang dikeluarkan seseorang. Berolahraga mengenakan jaket agar tubuh lebih berkeringat tidak dianjurkan karena hanya mengurangi kadar air di dalam tubuh dan dapat mengakibatkan dehidrasi, demikian dokter spesialis penyakit dalam dr. Umar Nur Rachman, Sp.PD. "Nah ini kadang-kadang masyarakat masih belum paham ya. Mereka beranggapan kalau aku berkeringat, maka aku sudah olahraga. Terus dia olahraganya pakai jaket. Meskipun dia ditimbang turun berat badannya, itu air (di dalam tubuh) yang keluar," ujar Umar saat diskusi daring beberapa waktu lalu. Selain itu, Umar juga menjelaskan bahwa sebagian pasien diabetes beranggapan bahwa berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki itu baik. Faktanya, Umar mengatakan bahwa hal itu justru harus dihindari oleh penderita diabetic issues. "Pasien diabetes mellitus in

Beberapa Tips Saat Musim Hujan Agar Tidak Gampang Sakit, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Meningkatnya curah hujan beberapa waktu belakangan menyebabkan perubahan cuaca. Jika tidak berhati-hati, kondisi ini bisa rentan membuat seseorang mudah sakit. Memasuki musim hujan, orang harus lebih memperhatikan kondisi tubuh agar tidak mudah sakit, kata spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM. "Sistem imun bisa saja menurun karena kondisi cuaca. Makanya banyak orang yang pada musim hujan itu jadi lebih mudah sakit apalagi jika punya alergi,"kata Iris beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. Dalam menjaga daya tahan tubuh, lanjut dia, konsumsi makanan harus benar-benar diperhatikan. Terutama bagi para pekerja yang sudah bekerja di kantor atau Work From Office (WFO) dan anak-anak yang sudah menjalani kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi, pastikan agar tidak jajan sembarangan di tempat umum. Iris melanjutkan, me

Dalam Momentun G20, Menkes Budi Yakin Bahwa Indonesia Mampu Wujudkan Transformasi Sistem Kesehatan

Jakarta - Menjadi tuan rumah Presidensi G20, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa momentum tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mampu mewujudkan transformasi sistem kesehatan . Inovasi teknologi kesehatan pun terus berkembang. "Setiap manusia, keluarga, organisasi, bahkan setiap negara di masa kehidupannya akan menemukan suatu waktu yang mana mereka harus memutuskan, apakah mereka mau tetap seperti kondisi sekarang atau berubah. Dihadapkan dengan satu keputusan harus melakukan perubahan,"kata Menkes dalam pidato Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-57 pada Jumat, 12 November 2021. "Sudah saatnya kita melakukan perubahan. Sudah saatnya kita melakukan transformasi di sektor kesehatan, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Indonesia sebagai (tuan rumah) Presidensi G20 sekarang akan menunjukkan bahwa kita mampu memulai transformasi di sistem kesehatan ini,"Budi Gunadi Sadikin melanjutkan. Tak hanya sistem kesehatan n

Beberapa Dampak Kesehatan Yang Dialami Tubuh Jika Meminum Teh Saat Perut Kosong

Jakarta - Banyak kebiasaan yang dilakukan oleh orang pada pagi hari. Ada orang yang mengawali paginya dengan berolahraga, membaca koran, konsumsi kopi, atau juga teh. Salah satu kebiasaan yang banyak dimiliki seseorang pada pagi hari adalah konsumsi teh. Hal ini kerap juga dilakukan pada saat kondisi perut kosong. Banyak yang mempercayai bahwa hal ini lebih aman dilakukan karena kandungan dari teh ini tidak sekeras kopi. Walau begitu, bukan berarti hal ini tidak memiliki dampak pada diri. Selama ini, teh telah diketahui memiliki sejumlah manfaat kesehatan karena kandungan antioksidan di dalamnya yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh serta metabolisme. Walau begitu, konsumsi dengan cara yang tepat ternyata juga bisa berbahaya. Teh memiliki kandungan kafein di dalamnya sehingga bisa memicu asam lambung dan mengganggu pencernaan pada kondisi perut kosong. Selain itu, terdapat hal lain yang bisa menjadi alasan untuk tidak melakukannya. Dilansir dari Boldsky, berikut sej

Mewaspadai Jika Anda Terlalu Sering Mengonsumsi Masakan Padang Bisa Mengakibatkan Stroke

Jakarta - Salah satu hidangan khas Nusantara yang sangat mudah ditemui di berbagai penjuru kota adalah Masakan Padang. Dari Sumatera hingga ke Papua, pada setiap kota, keberadaan rumah makan Padang merupakan sebuah hal yang lumrah. Namun di satu sisi, masakan Padang seringkali dikambinghitamkan jadi berbagai penyakit, terutama penyakit stroke. Hal ini mengingat kandungan santan di dalamnya. Kandungan lemak jenuh yang ada pada setiap piring atau bungkus nasi padang bisa memicu penyumbatan pembuluh darah dan menyebabkan stroke . "Maka dari itu, kalau kita sudah mempunyai kolesterol tinggi dalam darah, kita harus mengendalikan itu dengan mengatur pola makan kita,"kata Dokter spesialis saraf, Dr. dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp. S(K). Selain makanan padang, daging merah ataupun unggas yang berlemak, serta 'jeroan' mengandung lemak jenuh yang tinggi dapat menjadi pemicu awal munculnya berbagai masalah kesehatan di masa depan. Makanan dengan kandungan